mungkin inilah rasanya rasa suka pada dirinya
sejak pertama aku bertanya facebook-mu apa nomermu berapa
mungkin inilah rasanya cinta pada pandang pertama
senyuman manismu itu buat aku dag dig dug melulu
sejak pertama aku bertanya facebook-mu apa nomermu berapa
mungkin inilah rasanya cinta pada pandang pertama
senyuman manismu itu buat aku dag dig dug melulu
nanti aku follow twitter-mu aku tunggu retweet-mu
agar aku tahu sukakah kamu kepadaku
agar aku tahu sukakah kamu kepadaku
Coboy Junior - Sumber: Google.co.id |
Pernahkah anda melihat 4 orang anak laki-laki
yang masih SD menyanyikan lagu dengan lirik ini? Ya, mereka adalah Coboy Junior
(Iqbal, Bastian, Ryzki, dan Alfaro). Ketika pertama kali menyaksikan mereka
tampil di acara musik di tv, awalnya saya kagum. “Oh, industri musik sudah
kembali berpihak pada lagu anak-anak”, begitu pikir saya waktu itu.
Tapi serta
merta saya kaget saat menyimak lirik lagu tentang cinta pandangan pertama,
tentang rasa deg-degan melihat senyuman sang pujaan hati, yang dinyanyikan oleh
anak-anak umur 12 tahun..
Sebagai orang tua yang punya anak, saya cemas.
Dengan mudahnya anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa. Lirik lagu yang
bercerita tentang jatuh cinta pada pujaan hatinya, atau sakit hati pada pasangannya,
begitu cepat dihapal dan dinyanyikan oleh anak-anak sekarang. Berbeda
ketika saya masih kecil. Deretan penyanyi cilik silih berganti menghias layar
televisi dengan lagu-lagu yang sangat mudah dicerna oleh anak seperti saya.
Trio Kwek Kwek dengan lagu "Katanya", Enno Lerian dengan lagu
"Du di dam", Bondan Prakoso dengan "Si Lumba-lumba", dan
masih banyak lagi penyanyi cilik yang menyanyikan lagu sesuai umurnya, dan mengandung
unsur edukasi untuk anak-anak lain yang mendengar dan turut menyanyikannya.
Padahal lagu adalah media untuk menyampaikan
pesan. Pesan yang ada dalam lagu dengan mudah diserap oleh anak-anak.
Bagi bayi pun, lagu dan nyanyian adalah cara mudah untuk merekam banyak
kosakata di benaknya. Setiap anak berhak mendengarkan lagu yang sesuai dengan
umur mereka. Lagu yang menyampaikan pesan moral, lagu tentang keceriaan masa
kanak-kanak, lagu tentang kekaguman pada ciptaan Tuhan, dan masih banyak tema
lain yang pantas dijadikan lirik lagu untuk anak. Lalu, apa yang harus kita
lakukan sebagai orang tua? Saya pribadi melakukan hal-hal berikut untuk anak
saya.
Fadel main piano, Ummi nyanyi yaa.. :D |
1. Sering memperdengarkan
lagu anak untuk Fadel. Lagu-lagu tersebut saya peroleh dengan membeli
CD/DVD lagu anak, mendownload di marinyanyi.com, atau beberapa website yang
menyediakan lagu anak gratis untuk didownload dan memperdengarkannya kapan saja Fadel mau.
2. Fadel hanya boleh
menonton acara TV yang sesuai dengan umurnya. Misalnya: Upin Ipin, si
Bolang, Laptop si Unyil, dll. Selebihnya, matikan TV atau orang dewasa yang ada di rumah
boleh menonton acara dewasa saat Fadel tidak ikut nonton.
3. Tak ada sinetron. Tak
ada lagu cinta-cintaan. Tak ada adegan kekerasan. Saya bersyukur karena
saya termasuk ibu rumah tangga yang tidak senang nonton sinetron. Alasannya? Saya
tidak senang dibuat penasaran berkepanjangan. Hehehe..
4. Saya tidak membiasakan
Fadel menonton TV sendirian. Selalu saya temani, jika tayangan TV belum
layak ditonton anak seumur Fadel, saya mengganti channel TVnya dengan acara yang lebih baik. Atau saya menggantinya
dengan memutarkan koleksi DVD anak.
5. Saat bermain, kami sering bernyanyi bersama. Menyanyikan lagu anak tentunya. Walaupun Fadel ngomongnya
masih sepotong-sepotong, tapi Fadel menikmati saat-saat bernyanyi. Kelak,
begitu mendengar potongan melodi dan irama lagu yang telah kami nyanyikan
bersama, rekaman itu akan keluar dengan sendirinya dari mulut Fadel.
Yuk, ajak anak-anak kita untuk nyanyi lagu
mereka. Lagu anak-anak. Dengan ceria, riang, gembira :)
mereka menyanyikan lagu dewasa? tunggu dulu, perhatikan lagu Jari-jari Cantik dari Musikal Laskar Pelangi, itu juga lagu 'dewasa' yg dinyanyikan anak berumur 12-13 tahun lo.
ReplyDeletesebetulnya anak umur segitu sudah bisa jatuh cinta meski belum tau cinta itu apa. karena itu penggambaran lagu2 cinta harus sesuai dengan alam pemikiran mereka. saya setuju bahwa lirik lagu yg dipaparkan Ndy di atas itu tidak baik, namun bukan berarti mereka tidak boleh mengeksplorasi perasaan cinta sesuai usia mereka bukan?! :D
@Om Brad: Cinta kepada Tuhan, kepada Ayah Ibu, kepada keindahan alam, iya. Tapi cinta-cintaan yang serupa keong racun, yg dikirim ke alamat palsu, sampai kekasih gelap? seram utk saya yang punya anak..
ReplyDelete@Om Brad: Terima kasih sudah berkunjung :)
ReplyDeletePernah nonton video klip aslinya di youtube. Addeh! Rame orang ribut di sana. Ribut masalah liriknya yang ndak cocok sama anak-anak.
ReplyDeleteSaya lebih ngefans sama lagu-lagunya Joshua, Maissy, sama Chikita ;D
Memang sih bagus tawwa suaranya itu anak-anak CJ, coba liriknya lebih 'anak-anak' lagi.
@Mama Rani: iya, bagus suaranya, keren gayanya. tapi menjurus ke ABG mi..
ReplyDeletekeliatannya pemerintah harus tegas masalah beginian... kasian anak2..
ReplyDelete-_-
Aanku91 dan Kak Zepe: Terima kasih telah berkunjung.. Salam kenal :)
ReplyDeleteeksploitasi anak di jaman industri kapitalis
ReplyDeleteProdusernya juga kurang kerjaan tuh, dan seharusnya ada lembaga yg mengawasi yg beginian. KOMNA anak ke mana ya?
ReplyDelete@tidar & @rotyyu: terima kasih sudah berkunjung, salam kenal :)
ReplyDeleteWah sangat menarik, apalgi sekarang jamannya edan mbak,.. MAsa Anak kecil lagunya cinta-cintaan semua ditambah lagi sinentron yang jelas-jelas tidak mendidik, saya jadi bingun pas anak saya nanyain pacar itu apa,.. masih kelas 5 sd lagi
ReplyDeleteMenarik, mirip dengan masalah dengan anak-anak kecil yang ada di Pontianak, ternyata masalahnya da kurang promosi lagu anak yang sesuai pada umurnya, mana Lelaki Kardus bikin rusuh lagi
ReplyDeleteTulisannya bagus... bermanfaat untuk orang tua apa lagi para mahmud :D (y)
ReplyDelete