Jogjakarta, 17 Juni 1983
Buah hatiku lahir dengan
selamat. Dengan berat 3,00 kilogram dan panjang 54 centimeter, aku dan suamiku,
Mochamad Ichsani sepakat memberi nama Salsabeela kepada putri cantik kami. Mata
air dari surga, mata air yang dijanjikan Allah akan diberikan kepada keluarga
salah seorang sahabat Rosulullah yang memiliki kesabaran, semangat pengorbanan
bagi kesejahteraan dan kebaikan umum, keikhlasan, dan kedermawanan yang luar
biasa. Ini menjadi doa untuknya agar menjadi putri yang selalu sabar,
ikhlas, dan dermawan. Ia membuatku menitikkan air mata bahagia saat kudengar
suara pertamanya menangis. Saat kudekap ia dalam keadaanku yang masih lemah
setelah berjuang melahirkannya, aroma tubuh mungilnya memenuhi rongga hidungku.
Menjadi semangat dan seketika aku lupa sakitnya bekas jahitan jalan lahir
bayiku.
Keningku basah oleh kecupan dari
suamiku tercinta. “Putri kita cantik, Dek Harti.. Persis seperti Mamanya” ujar
suamiku lalu mengelus pipi Salsabeela.
Kami bahagia.
Makassar, Tahun 1988
“Salsa..” Papa memanggilku.
“Ya, Pa..”
“Salsa mau ikut Papa gak, ke
Pantai Losari?”
“Mau, Pa.. Mau..” Aku sangat
senang diajak Papa ke Pantai Losari sore ini. Di sana aku akan menyaksikan
matahari terbenam. Selama hijrah ke Makassar, aku memang sering ke sana bersama Papa dan adikku, menikmati
angin sepoi-sepoi khas pinggir pantai sambil menikmati sore dan menunggu mentari
tenggelam di garis cakrawala. Karena seringnya bermain di Pantai Losari ini,
aku jadi punya banyak gambar pantai dan laut di buku gambarku. Kuwarnai dengan
pensil warna yang dibelikan Mama. Ya, selain hobi baca buku, aku juga hobi
menggambar.
17 Juni 1993
“Terima kasih, Mama” ucapku sambil
memeluk Mama, lalu kukecup pipinya.
Di hari ulang tahunku ini, Mama
memberi hadiah boneka barbie dengan banyak koleksi bajunya. Mulai dari busana musim
semi, musim dingin, gaya pakaian remaja, artis, bahkan tokoh superhero
yang ada di tv. Tak ketinggalan sepatu, perhiasan, tas, dan berbagai
pernak-pernik barbie-nya. Sebagai anak dengan postur tubuh yang tinggi dan
kurus melebihi teman-teman lain, aku merasa berbeda, sehingga aku lumayan
minder dan pemalu. Aku memilih bermain di rumah, membaca buku, menggambar,
dan membantu Mama. Bersyukur, ada boneka
barbie pemberian Mama yang menemaniku saat bermain. Aku bebas mendandani
barbie-ku sesuka hati. Menggunakan busana yang serasi dengan sepatu dan tasnya
saat barbie-ku hendak ke pesta, atau mengenakan pakaian musim dingin saat salju
mulai turun di kota barbie-ku.
Tahun 1999
“Aku
adalah orang yang aku putuskan saat ini”
Aku merasa wajib untuk menentukan pilihan hidupku sendiri. Setelah lulus SMA, aku memutuskan untuk mengenakan hijab. Ya, sebuah keputusan yang kuambil karena keyakinanku, karena aku merasa inilah sebuah identitas sebagai muslimah, ditambah lagi selama ini melihat Mama selalu cantik dengan balutan jilbab. Inilah panggilan hati.
Selamat
datang di Salsabeela Shop.
Dari
masa kecil yang senang menggambar dan hobi mengoleksi boneka barbie, aku
mewujudkan mimpi ini. Aku merintis sebuah butik. Aku menggambar sendiri
busana-busana idamanku. Inovasi kuciptakan, seperti kegemaranku memadupadankan
busana dan aksesoris yang digunakan barbie-ku dulu. Butik ini kuberi nama sama dengan namaku:
Salsabeela Shop.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar ke blog ini. Pastikan mengisi kolom nama dan url blog agar saya bisa berkunjung balik ke blog teman-teman semua :)
Oiya, diharapkan tidak mencantumkan link hidup di dalam kolom komentar ya. Jika terdapat link hidup dalam komentarnya, mohon maaf akan saya hapus. Harap maklum.