Sinar matahari
pagi baru saja muncul dari peraduannya
setelah semalam penuh berganti posisi dengan rembulan. Megahnya langit
pagi ini pun seperti mengucapkan selamat datang kepada kami yang baru saja tiba
di pulau kecil nan eksotis ini. Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan dengan
mengendarai perahu boat yang disewa Adrian khusus untuk kami berdua, tibalah
aku dan Adrian dengan decak kagum karena disambut dengan pemandangan pepohonan,
butir - butir pasir putih, warna biru kehijauan hamparan laut, suasana pagi
kuning keemasan dan juga mercusuar yang menjulang tinggi, sungguh potret pulau
kecil yang indah.
“Kamu memang
paling bisa ya!” aku mencubit pinggang Adrian, setengah tak percaya atas apa
yang terhampar di hadapanku saat ini. Takjub! Beberapa hari lalu secara
mengejutkan Adrian menyusulku ke Bukittinggi. Setelah itu Adrian mengajak ke
Belitung. Dan subuh tadi aku telah melewati perjalanan laut dan sekarang, aku berdiri
tepat di hadapan mercusuar di pulau Lengkuas.
“Iya dong! Naik
ke mercusuar yuk. Di sana pasti lebih indah!” ajak Adrian sambil menarik tanganku
lalu berlari kecil mendekati seorang petugas. Setelah mendapat izin dari bapak
itu, kami akhirnya bisa menaiki mercusuar dan aku masih saja dalam perasaan
setengah tak percaya.
Wigar tak pernah memanjakan hubungan kami seperti cara Adrian
ini. Wigar tak pernah membumbui hubungan kami dengan romantisme seperti ini.
Di kepalaku kenapa tiba-tiba muncul nama Wigar lagi? Bukannya
aku sudah memantapkan hati untuk menatap hari-hari ke depan tanpa dia?
“Kamu gak
senang ya, aku ajak ke sini?” Adrian membuyarkan lamunanku.
“Seneng kok!
Seneng banget malah. Sampe speechless!”
Aku harus membuang jauh-jauh wajah Wigar dari bayanganku. Apalagi saat Adrian
sudah mulai menjelajahi bibirku dengan pagutan bibirnya. Kupejamkan mataku. Getaran
hangat mengaliri sekujur tubuhku. Tak dapat kupungkiri, akupun menikmatinya. Saat
perlahan kubuka mataku dan hendak menjauhkan tubuhku dari pelukan Adrian,
lelaki di hadapanku itu kembali menangkap tubuhku dan.. sial! Semakin aku
berniat membuang jauh-jauh wajah Wigar, ia menjelma dalam sosok bernama Adrian!
Adrian meraih
sesuatu dari dalam ranselnya, “Al, tutup mata dulu ya..”
“Untuk apa?”
“Aku mau kasih
sesuatu buat kamu.”
Sehelai
saputangan kini menutupi mataku yang diikat erat oleh Adrian. Aku benar-benar
tidak bisa melihat apa-apa. Adrian menggenggam tanganku, menuntunku berjalan
entah ke mana.
“Kita mau ke
mana sih?” aku sungguh dibuat penasaran oleh lelaki ini.
“Sabar,
sabar.. ntar juga tau kok!”
Kini kurasakan
langkah kakiku menuruni anak tangga. Perlahan, sambil terus dituntun oleh
tangan lembut lelaki ini. Adrian akan
membawaku ke mana ya? Adrian punya kejutan apa lagi untukku? Ah, Adrian memang
lelaki dengan sejuta ide kejutan. Atau aku kegeeran ya?
Kini sekujur
tubuhku kurasakan hangat, kupastikan itu adalah berkat sinar matahari pagi yang
menerpa kulitku. Kakiku sesekali diterpa halusnya butiran-butiran pasir yang
menempel di sandal yang kukenakan.
“Kita mau ke
mana sih? Capek tauk!” keluhku sambil melepaskan genggaman tangan Adrian, lalu
berhenti berjalan.
“Ayolah, Al..
Bentar lagi sampai kok,” ujar Adrian setengah menarik tanganku. Aku pasrah.
Menurut saja ke mana Adrian akan membawaku. Setelah beberapa langkah, kakiku
mulai basah. Semakin melangkah, kurasa air sudah selutut.
Adrian membuka
saputangan yang sedari tadi menutupi mataku. Kukejap-kejapkan mataku, aku
berada di tengah laut Belitung yang begitu bening.
“Ambil kotak
itu, lalu bukalah, Al..” perintah Adrian sambil menyerahkan sebuah kunci.
Kuraih kotak kayu
yang tenggelam di dasar laut tepat di depan kakiku ini. Riak ombak sesekali
menerpa, namun kuabaikan. Karena aku sudah tak sabar membuka gemboknya dengan
kunci yang diberikan Adrian tadi. Setelah berhasil melepaskan gemboknya, sebuah
kotak yang lebih kecil berwarna putih terlihat mengilap dari dalam kotak kayu.
Tanpa pikir panjang lagi, kuraih kotak putih berbentuk hati itu.
Di dalamnya kutemui
dua buah cincin berlian. Oh, Tuhan!
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar ke blog ini. Pastikan mengisi kolom nama dan url blog agar saya bisa berkunjung balik ke blog teman-teman semua :)
Oiya, diharapkan tidak mencantumkan link hidup di dalam kolom komentar ya. Jika terdapat link hidup dalam komentarnya, mohon maaf akan saya hapus. Harap maklum.