Sabtu sore kemarin. Saya saat itu baru saja check-in untuk penerbangan dari Jogjakarta menuju Makassar. Tas ransel yang berisi pakaian selama di Jogja sudah saya bagasikan. Tadinya pegel-pegel di pundak dan punggung, saya pikir karena membawa tas ransel yang lumayan berat. Tapi kok pegel-pegelnya belum hilang juga, hingga tiba di Makassar malam hari pukul 21.55 wita.
Sepanjang perjalanan dari bandara internasional Sultan Hasanuddin, saya mikir. Kok sekarang jadi cepet capek ya. Dan sering banget pegel-pegel di pundak sampe punggung. Pikiran-pikiran buruk mulai datang, jika terjadi apa-apa, bagaimana dengan keluarga saya? Fadel masih kecil. Masih butuh ibunya. Ya, karena jantung seorang ibu adalah jantung keluarga.
Jadi keinget kebiasaan buruk akhir-akhir ini jarang olahraga. Dulu sering jalan kaki, sekarang males banget. Lebih sering memanfaatkan ojek online atau bentor (becak motor). Sekarang jalan kakinya hanya pas main ke mall aja kayaknya hahahaha..
Baca juga: Tips Mudik Lancar
Baca juga: Tips Mudik Lancar
Saat medical check up tahun 2016 lalu, hasilnya adalah kadar kolesterol total saya masih normal, tapi sudah di ambang batas tinggi. Dokter menyarankan kurangi kuning telur, seafood, daging dan jeroan. Semuanya adalah makanan favoritku. Hadeuh..
Udah lebih dari setahun setelah medical check up, saya sering melanggar saran dokter. Keluhan kaku di pundak, leher, punggung, beberapa kali saya alami. Khususnya setelah konsumsi jeroan. Duh, kalau makan coto Makassar, pallubasa, sop saudara kan paling enak pake jeroan. Pundak langsung kaku. Suami sering mengingatkan, kurangi jeroan dan makanan-makanan tinggi kolesterol. Tapi saya kadang membandel.
Ya, awalnya cuek aja. Tapi lama-lama, karena udah lumayan sering pegel-pegel dan pola makan yang acakadut begini, mulai khawatir juga. Apalagi pernah baca bahwa penyakit jantung kini menjadi penyebab kematian tertinggi. Data ini menyebutkan bahwa sekitar 12,9% kematian di Indonesia, diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah,dan hal ini berpotensi untuk terus meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Asuransi Jiwa Syariah
Baca juga: Asuransi Jiwa Syariah
Kebetulan banget, dapat info dari media sosial kalo di Four Points Hotel by Sheraton Makassar ada Gerakan Jantung Sehat, Indonesia Tangkal Kolesterol dengan tema Jantungmu adalah Jantung Keluargamu. Setelah sukses diadakan di Medan dan Surabaya, kini Makassar mendapat kesempatan untuk ikut beraksi menjaga dan mengatur pola hidup sehat agar tidak menderita kolesterol tinggi. Setidaknya hadir sekira 1000 orang yang turut mengkampanyekan #IndonesiaTangkalKolesterol karena #JantungmuAdalahJantungKeluargamu.
Minggu pagi itu sebenarnya pengen ajak suami juga. Sebagai pemimpin dalam keluarga, tentu saya selalu berharap suami sehat-sehat terus. Tapi karena suami ada kegiatan lain, jadinya saya berangkat sendiri. Setiba di acara ini, saya langsung takjub dengan ramainya Four Points Hotel by Sheraton Makassar. Bercampur rasa bangga bahwa masyarakat Makassar juga concern terhadap pencegahan dan pengendalian kolesterol untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner, karena jantung kita adalah jantung keluarga.
Meja registrasi, ruaameeee.. |
Semua booth sudah ramai pengunjung. Ada booth cek kolesterol, booth cek jantung koroner, photo booth up side down world, booth kelas masak, booth Yayasan Jantung Indonesia, dan masih banyak lagi. Bingung mau mulai menyambangi booth yang mana saking banyaknya antrian dari para peserta.
Booth Kelas Masak |
Booth Yayasan Jantung |
Cek spirometri gratis |
Alat Spirometer |
Antrian di booth cek kolesterol mengular. |
photo booth up side down world |
Di sesi talkshow ini, saya udah kebayang kebiasaan-kebiasaan tidak sehat yang selama ini berulang kali saya lakukan. Nah penyebab utama meningkatnya penyakit jantung koroner, terutama di Indonesia adalah gaya hidup modern yang minim aktivitas dan gerakan fisik atau sedentari. Mulai dari duduk sepanjang hari di balik meja kerja, stay di depan laptop atau memegang handphone berjam-jam, hingga melakukan transaksi online karena malas ke mana-mana. Pesen makanan aja pakai online. Malas bergerak inilah yang menjadi kebiasaan yang perlu diubah karena dampak risiko dari gaya hidup sedentari, akan mulai terasa setelah bertahun-tahun. Gak serta merta kelihatan efek negatifnya saat itu juga.
Bahkan menurut data yang dilaporkan oleh European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) pada tahun 2008 juga menunjukkan bahwa kematian akibat kebiasaan malas gerak jumlahnya dua kali lebih banyak dibandingkan kematian karena obesitas. Jika gaya hidup sedentary diikuti dengan pola makan yang tidak seimbang dan kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok atau minum alkohol, maka gaya hidup ini berisiko menyebabkan penyakit jantung.
Baca Juga: Tips Melatih Anak Puasa
Baca Juga: Tips Melatih Anak Puasa
Dokter Vito menjelaskan, hidup sehat yang dimaksud adalah gaya hidup yang aktif dan rutin berolahraga, menerapkan pola makan seimbang rendah lemak jenuh dan kolesterol serta kebiasaan sehat tanpa rokok dan minuman beralkohol. Hal ini efektif bantu mencegah faktor risiko utama penyakit jantung yang meliputi diabetes mellitus, hipertensi, kebiasaan merokok, kegemukan, dan kadar kolesterol tinggi.
“Kolesterol dan penyakit kardiovaskuler juga terkait oleh proses yang disebut ateroklerosis, yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika terbentuk plak pada dinding pembuluh darah arteri. Penumpukan ini mempersempit arteri, sehingga darah sulit untuk mengalir melalui arteri. Plak juga bisa pecah (ruptur) dan memicu terbentuknya bekuan darah dan gangguan aliran darah ini dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung atau stroke. Salah satu faktor utama penyebab ateroklerosis adalah dislipidemia, yaitu peningkatan kadar kolesterol, trigliserida, atau keduanya, atau penurunan kadar HDL dalam plasma darah yang berkontribusi pada perkembangan aterosklerosis,” jelas Dr. Vito A. Damay, Sp.JP, M.Kes, FIHA, FICA, Pengasuh Redaksi Medis dari Klikdokter.com serta spesialis jantung dan pembuluh darah, sebagai salah satu narasumber dalam kampanye Gerakan Jantung Sehat: Indonesia Tangkal Kolesterol 2017.
Setelah penjelasan sangat lengkap mengenai pola hidup sehat oleh dr. Vito, sesi talkshow dilanjutkan oleh dr. Lidya Heryanto Sp.KJ. Beliau menjelaskan bahwa kesehatan jiwa sangat berhubungan dengan penyakit jantung. Ketika seseorang merasa stress, depresi hingga rasa cemas, tubuh mengeluarkan hormon kortisol yang dapat menyebabkan kolesterol.
Healthy Heart Talk bersama dr.Vito dan dr. Lidya - Credit pic: Fillyawie.com |
Jika stress berlangsung lama atau berulang, ini bisa meningkatkan tekanan darah, kolesterol hingga gula darah seseorang. Stres juga dapat membuat seseorang lebih ingin merokok, minum alkohol dan bermalas-malasan. Nah hal inilah yang memicu peningkatan risiko penyakit jantung. Jadi kalau happy terus, minim stress, insya Allaah mampu menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
Setelah selesai menyerap ilmu dari pakar kesehatan di healthy heart talk, saya menyempatkan untuk mengunjungi booth cek jantung koroner. Udah mulai was-was dengan hasilnya. Karena saya makannya gak teratur, kurang olahraga dan hobi gorengan.
Cek tekanan darah, alhamdulillaah normal. Padahal kurang istirahat semalam sebelum cek :D |
Baca Juga: Atasi Anyang-anyangan
Pengambilan darah untuk cek kesehatan jantung |
Buku perkiraan risiko serangan jantung dalam 10 tahun ke depan, udah ditangan |
Berikut adalah 7 tips yang disarankan kepada saya. Antara lain:
Teratur periksa kolesterol
Awasi asupan dan pola makan
Nikmati hidup tanpa rokok dan minuman beralkohol
Giat berolahraga dengan Senam B-Fit
Kendalikan berat badan dan hindari stress
Awasi tekanan darah
Lengkap dengan Nutrive Benecol 2x sehari
Kenapa Nutrive Benecol?
Nutrive Benecol yang telah diakui dapat membantu menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung koroner di dunia. Ada dua varian Nutrive Benecol, Nutrive Benecol Smoothies kemasan botol siap minum dan kemasan sachet dalam bentuk bubuk sereal. Plant Stanol Ester yang terkandung dalam Nutrive Benecol merupakan bahan aktif yang mampu memberikan manfaat kesehatan. Dalam hal ini, telah teruji di lebih dari 70 uji klinis dengan latar konsumen berbeda mampu menurunkan kolesterol hingga 10%-17% jika dikonsumsi rutin selama 2-3 minggu. Plant Stanol Ester adalah senyawa dari tumbuhan yang menyerupai kolesterol sehingga mampu menggantikan kolesterol dalam proses penyerapan di usus. Artinya, proses penyerapan kolesterol akan berkurang, karena tergantikan oleh Plant Stanol Ester.
Jadi udah ada cara enak untuk turunkan kolesterol ya. Bisa buat cemilan juga. Oiya untuk yang di Bandung (23 September), dan Jakarta (14 Oktober), siap-siap akan ada acara serupa di dua kota ini. Catat tanggalnya ya! Di sana nanti bisa cek kolesterol dan kesehatan jantung serta talkshow dari pakar kesehatan. Info lebih lanjut akan dishare di instagram @nutrivebecol_id juga.
Oiya, tonton video ini yuk. Penjelasan lengkap mengenai bahaya kolesterol.
Oiya, tonton video ini yuk. Penjelasan lengkap mengenai bahaya kolesterol.
Luarbiasa kak ndy ulasannyaaaa
ReplyDeleteSayangnya gabisa hadir di event ini hiks..
Iya kak. Acaranya bermanfaat banget. Khususnya saya yang suka makan sembarangan dan males olahraga..
DeleteJadi malu baca tulisan ini, saya juga tipe emak2 yang seenaknya... Padahal jantung emak adalah jantung keluarga yah kak, hiks.
ReplyDeleteSemoga kita sehat selalu ya kak Ungs, biar bisa terus mendampingi anak2 dan suami :)
DeletePrilaku Mager ternyata bisa berefek parah ya. Habis pulang dari sini langsung termotivasi untuk bergerak, ya minimal maju mundur cantik lah ya 😁😅.
ReplyDeleteMaju mundur cantik di mall ya teh Awie :))
Deletepadahal saya juga dikit-dikit online. mau jalan, mau makan, bahkan sesekali go mart kalo kehabisan sesuatu di rumah ato stok dapur. Belum jasa laundry ya. kita memang jadi malas gerak karena apa-apa serba dimudahkan. males olah raga dan suka makan enak, maksudnya mudah mengakses makanan enak yaa.
ReplyDeleteBetul kak. Saya jugs, setrikaan dikasi ke laundry. Padahal kegiatan nyetrika bisa bakar banyak kalori. Tp abis ikut acara ini jd makin aware sm kesehatan.
DeleteJadi setelah ikut acara ini kita jadi tau kalo sebenarnya mager itu sumber penyakit ya.. Pdhl jaman sekarang semuanya sudah terbantu lewat gadget dan remote. Butuh apa aja tinggal pencet ��
ReplyDeleteSisi lain kecanggihan teknologi ya kak, bikin mager. Huhuhu..
DeleteSetelah acara ini, harus makin semangat olahraganya.
kayagnya aku harus cek kolestrol juga nih biar tau gimana harus bertindak
ReplyDeleteCek secara berkala aja mba. Minimal setahun sekali. Jadi tau kondisi tubuh. Semoga sehat selalu :)
Deletesalah satu cara yang kulakukan utk mencegah kolesterol itu olahraga ringan seperti lari dan jalan kaki. sangat membantu lho mbak..
ReplyDeletelengkap banget review nya ^^
ReplyDeleteWaduh, aku nih mager. Tapi kalo udah liat timbangan semangat lagi buat olahraga, dodol banget nggak..
ReplyDeleteolahraga niih yang aku udah lama gak lakuin pdhal penting banget buat jantung yg sehat yaa
ReplyDeleteDuh, saya banget nih kalau mager. Beneran harus olahraga
ReplyDeleteHahahah si host-nya kurang asyem... pake nanya berapa kali seminggu makan coto. Cek up kesehatan gini emang penting banget sih, sama pentingnya dg imbangi pola hidup sehat.
ReplyDelete