Fadel adalah satu dari jutaan anak di dunia ini yang terlahir dengan kemudahan teknologi. Kemudahan aktifitas sehari-hari sangat terbantu dengan perkembangan teknologi yang kian pesat. Informasi tentang sekolah dan perkembangan anak di sekolah dengan mudah bisa saya peroleh dari ibu guru melalui sosial media dan aplikasi chat. Bahkan bisa realtime. Fadel kalo mau mengulang hapalan, biasanya saya putarkan youtube, jadi lebih cepat lancar hapalannya. Namun di sisi lain, Fadel sudah mulai mengenal game di gadget dan mencari sendiri video-video di youtube yang ia sukai.
Sebagai orang tua, kekhawatiran terhadap paparan pornografi dan kekerasan yang merajalela di berbagai game dan video tentu bikin was-was ketika anak menggenggap gadget. Kemudian timbul pertanyaan, apakah benar anak butuh gadget? Apakah orang tua salah ketika anak menggunakan gadget? Sebaliknya, apakah anak akan menjadi kudet (kurang update) ketika tidak menggunakan gadget? Bagaimana jika anak sudah terlanjur kecanduan gadget? Pertanyaan-pertanyaan ini sudah lama banget menjadi dilema bagi saya ketika membolehkan Fadel bermain gadget.
KerLiP Gelar Talkshow Pendidikan Orang Tua Hebat
Beruntung sekali saya, ketika mendapat undangan oleh KerLiP (Keluarga Peduli Pendidikan) untuk hadir sebagai peserta dalam Talkshow Pendidikan Orang Tua Hebat yang diadakan di Auditorium Sekolah Islam Athirah Jalan Kajaolalido Makassar Hari Minggu 01 Juli 2018 beberapa hari lalu. Sebenarnya awalnya saya khawatir gak bisa hadir, karena Sabtu Minggu biasanya Fadel posesif sama emaknya. Mungkin karena Senin sampai Jumat sudah terlalu banyak ditinggal. Tapi setelah dibujuk dan diberi pengertian, Alhamdulillaah saya akhirnya bisa hadir di talkshow yang bertema Solusi Cerdas Optimalkan Potensi Anak di Era Milenial bersama narasumber keren Ibu Nyi Mas Diane Wulansari, S.Psi dan Bapak Amal Hasan.
Di awal acara, Bapak Bagus Dibyo Sumantri selaku Koordinator KerLiP Kabupaten Maros mengatakan bahwa dua narasumber keren ini sengaja dihadirkan dalam talkshow ini untuk orang tua dan guru dalam rangka menggali dan mengoptimalkan potensi anak. Tantangan penggunaan gadget pada anak juga menjadi tugas orang tua jaman now. Alih-alih menjadikan gadget sebagai kambing hitam, dalam talkshow ini dibahas bagaimana orang tua mengarahkan anak untuk memanfaatkan gadget secara sehat.
Didiklah anakmu sesuai zamannya. Karena dia hidup di zaman yang berbeda dengan zamanmu. Zaman saya kecil dulu, jangankan gadget. Telepon rumah saja penggunaannya masih terbatas. Untuk berkomunikasi jarak jauh, masih sangat lazim surat menyurat. Datangnya pak pos mengantar surat adalah hal yang sangat menyenangkan bagi saya di masa kecil dulu karena punya banyak sahabat pena dari berbagai daerah di Indonesia. Keluarga kami yang jauh juga berkomunikasinya melalui korespondensi. Kami bebas bercerita apa saja dalam bentuk tulisan dan dikirimkan melalui kantor pos. Biayanya adalah sesuai harga perangko yang ditempelkan di amplop.
Untuk berita yang mendesak, menggunakan telegram. Bukan seperti aplikasi telegram yang ada saat ini ya. Tapi berupa surat singkat yang tarifnya dihitung berdasarkan jumlah karakter berita yang dikirimkan, termasuk tanda baca. Di masa Fadel saat ini, telegram di zamannya adalah telegram aplikasi chat. Dalam hitungan detik, berita apapun yang kita ketik akan tiba secepat kilat ke tujuan. Gak hanya tulisan, gambar dan video pun. Kalau dulu nontonnya hanya melalui tv sesuai program yang tayang saat itu, sekarang kita bebas memilih tontonan apa yang ingin kita tonton di aplikasi video melalui gadget yang kita genggam. Gadget memiliki sisi positif dan negatif yang berdampak pada perkembangan anak baik fisik maupun psikis.
Bisa dibayangkan ketika anak bebas menonton video yang tidak sesuai dengan umurnya. Mendownload aplikasi games yang mengandung unsur kekerasan dan pornografi. Bagaimana sikap kita sebagai orang tua? Pak Amal Hasan, pemateri pertama dalam talkshow ini yang juga Leader of Google Educator South Sulawesi mengatakan bahwa masalah gadget dan anak bukan hanya masalah kita di Indonesia, tapi ini adalah masalah smua orang tua dan guru di seluruh dunia.
Apa yang perlu dipersiapkan ketika anak mulai meminta gadget?
1. Pinjamkan
Saat ini sering sekali kita lihat dan dengar, atau bahkan kita lakukan sendiri, memberikan fasilitas gadget kepada anak. Memberi label bahwa itu handphone milik anak secara pribadi. Menurut pak Amal, agar orang tua tetap bisa mengontrol penggunaan gadget pada anak, gadget cukup dipinjamkan saja kepada anak, dengan catatan sewaktu-waktu gadget tersebut bisa ditarik jika anak melakukan pelanggaran atas tata tertib yang telah disepakati bersama.
2. Buatkan Akun
Untuk gadget android yang akan dipinjamkan ke anak, orang tua lah yang harus membuatkan akun google untuk anak. Bukan sebaliknya, minta anak bikinin akun untuk orang tua.
3. Aktifkan Lokasi Google maps di gadget anak dan share lokasi di akun gmaps orang tua.
4. Aktifkan Google Photo
Dengan mengaktifkan sinkronisasi pada akun google photo, orang tua dapat melihat foto apa saja yang diambil di gadget anak dan foto apa saja yang diterima anak di gadgetnya.
5. Setting Playstore
Akun playstore memungkinkan anak mendownload aplikasi apa saja yang dia temui, termasuk aplikasi yang tidak sesuai usianya. Ternyata playstore bisa disetting sesuai dengan usia. Caranya, pilih setting/setelan – kontrol pengguna – kontrol orang tua. Di gadget saya, yang sering dipinjam Fadel, saya setting Rating 7+ karena usia Fadel baru 8 tahun. Dengan begini, ketika Fadel mencari aplikasi game di playstore, dia hanya akan menemukan game-game yang ratingnya 7+ dan 3+. Game-game dengan rating lebih tinggi tidak akan muncul saat Fadel mencarinya di playstore.
6. Setting Google Search
Anak juga bisa saja menemui hal-hal yang negatif dari penelusurannya di google. Untuk meminimalisasi itu, orang tua harus memfilternya dengan mengaktifkan safe search di google chrome.
7. Setting Youtube
Dengan mengaktifkan mode terbatas di youtube, youtube akan menyembunyikan video-video yang mungkin bisa berisi konten tidak pantas. Filter ini tidak 100% akurat, tetapi dapat membantu orang tua untuk menghindarkan anak dari konten yang tidak pantas.
Sudahkah ayah bunda melakukan settingan ini di gadget yang dipinjamkan ke anak-anak? Oiya pak Amal mengingatkan, ketika orang tua boleh dengan bebas mengecek gadget anak, orang tua juga harus membebaskan anak jika sewaktu-waktu pengen kepoin gadget ayah atau ibunya. Jadi selain settingan di atas, gadget orang tua juga harus bebas dari konten-konten pornografi dan kekerasan.
Jangan melarang anakmu mendekati sungai karena kamu takut dia tenggelam. Tapi ajarlah ia berenang. Kutipan ini sangat tepat untuk menggambarkan problema gadget untuk anak. Alih-alih melarang anak menggunakan gadget, alangkah lebih bijak jika anak dibekali imunitas. Bagaimana membekali menjadi orang tua hebat dan siap membekali anak dengan imunitas agar siap di era milenial ini? Penjelasan dari Ibu Nyi Mas Diane Wulansari, S.Psi akan saya bahas dalam satu artikel sendiri. Don’t miss it!
YEs, harus diperhatikan ya untuk anak2 kita
ReplyDelete