Berkunjung ke Manado dua pekan lalu dalam rangka kegiatan kedinasan, saya tak ingin melewatkan moment untuk mengeksplor tempat wisatanya. Setelah kegiatan kedinasan beres, saya dan beberapa teman memutuskan untuk berkunjung ke beberapa destinasi wisata di kota yang terkenal dengan 5B ini. Udah pada tau kan, apa 5B yang terkenal di Manado? Yes! Bubur Manado, Bunaken, Boulevard, Bukit Kasih, dan Bibir Manado. Tapi ternyata Sulawesi Utara bukan hanya tentang 5B ini loh!
Oiya, ketika melakukan perjalanan ke suatu daerah, apalagi di lokasi yang baru, tentu ada banyak yang harus dipersiapkan. Mulai dari penentuan destinasi wisata yang akan dikunjungi, budget yang udah dialokasikan untuk tiket pesawat, penginapan hingga itinerary yang harus dibuat untuk memudahkan dalam membuat estimasi kebutuhan dana yang akan digunakan selama travelling. Yang paling sering menjadi kesulitan saya ketika baru mendarat di bandara tujuan adalah transport dari bandara menuju ke hotel atau ke tempat tujuan. Saat keluar dari area kedatangan di bandara, driver taksi gelap mulai mengerubungi, ibarat semut yang mengerubungi gula.
Kalau mau memilih taksi, antreannya juga mengular. Padahal ketika baru turun dari pesawat, bawaannya udah pengen santai, duduk di mobil yang mengantar ke titik tujuan. Sementara ketika booking kamar hotel, gak semua hotel menyiapkan airport shuttle. Untungnya sekarang udah ada fasilitas airport transfer, transportasi dari dan ke bandara di aplikasi pemesanan tiket online yang bisa dipesan jauh-jauh hari sebelum penerbangan. Nah pas ke Manado kemarin, saya manfaatkan kemudahan ini.
Udah gak ada lagi cerita kebingungan saat nyampe bandara, berkat kemudahan ini. Nah ketika di Manado kemarin, saya memesan transportasi bandara melalui aplikasi yang ada dalam genggaman saya. Hemat waktu, bebas rasa cemas, dan hemat di dompet juga. Hehehe..
Ketika teman-teman datang ke Manado, selain mengeksplor 5B, ternyata ada 7 destinasi wisata lain yang juga wajib dieksplor saat berkunjung ke Sulawesi Utara.
Danau Linouw
Danau Linouw adalah danau vulkanik Destinasi yang terletak di Kota Tomohon. Lokasinya sekitar 30 kilometer dari Kota Manado dan butuh waktu sekira satu setengah jam perjalanan darat dari Kota Manado.
Danau Linouw ini adalah salah satu destinasi wisata yang direkomendasikan ketika berkunjung ke kota Tomohon. Aroma sulfur/belerang mulai tercium sejak melalui pemukiman warga yang berjarak beberapa kilometer sebelum masuk lokasi danau. Saat tiba di pinggir Danau Linouw, kami disuguhi pilihan, hendak mengeksplor danau Linouw dari bagian depan atau bagian belakang. Ternyata ada dua pintu masuk yang bisa dipilih. Yang lebih banyak dikunjungi wisatawan adalah lokasi depan danau. Saat berkunjung ke sini, saya memilih masuk dari arah bagian belakang danau. Setiba di lokasi, saya disuguhi keindahan dan pesona danau Linouw yang manggil-manggil untuk diabadikan dengan kamera smartphone di genggaman saya.
Di danau ini, katanya warna airnya bisa berubah-ubah. Kadang-kadang warnanya hijau, biru, dan merah kecokelatan. Perubahan warna danau ini terjadi karena unsur belerang yang tertimbun di dalam danau dan pantulan sinar matahari. Saat saya di sana, danaunya berwarna hijau.
Baca Juga: Santorini di Bulukumba, Sulawesi Selatan
Benteng Moraya
Moraya artinya genangan darah. Benteng Moraya ini adalah tempat bersejarah di pinggir Danau Tondano. Lokasi ini menjadi tempat pertahanan pasukan Minahasa ketika berperang melawan penjajah. Tiba di lokasi ini, saya disuguhi sejuknya udara dan hamparan sawah di sekeliling benteng.
Untuk menuntaskan penasaran, kita bisa naik ke menara berlantai empat atau sekadar mengamati tonggak-tonggak besar yang dipancangkan di belakang tulisan Benteng Moraya berwarna merah. Tonggak ini dilengkapi relief bergambar yang berkisah tentang sejarah perang Tondano.
Baca Juga: Pirates Coffee, Kafe Outdoor Nuansa Berkemah di Bajoe
Danau Tondano
Tak jauh dari Benteng Moraya, tibalah saya di Danau Tondano yang merupakan danau terluas di Provinsi Sulawesi Utara. Di ujung danau tampak seperti lukisan pegunungan, Maha Karya Sang Maha Pencipta. Tiba di sini tepat jam makan siang, tanpa pikir panjang saya menikmati suasana danau Tondano sembari menyantap aneka menu makanan khas Tondano.
Ikan mas bakar, perkedel nike, ikan payangka goreng, cakalang tumis rica dan sayur bunga pepaya. Sate Kolombi juga merupakan salah satu yang khas di Tondano. Kolombi adalah sejenis siput yang banyak hidup di Tondano. Makan di Danau Tondano gak bikin kantong bolong, kok! Foto makanannya mana? Ludes sebelum sempat diabadikan, saking laparnya hahahaha..
Puncak Rurukan
Wisata Puncak Rurukan paling pas dikunjungi di pagi hari sambil menikmati matahari terbit. Lokasi Puncak Rurukan ini adalah di kaki Gunung Mahawu. Tak mengherankan jika udara di sini sangat sejuk kendati di siang hari. Menikmati pesona alam Puncak Rurukan sambil ngopi dan makan pisang goreng juga mantep loh!
Vihara Buddhayana
Vihara Buddhayana ini selain digunakan sebagai tempat ibadah umat Buddha, juga menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi di Tomohon. Di hadapan wihara, pemandangan Gunung Lokon terbentang.
Walaupun vihara ini dibuka untuk umum tapi sebagai wisatawan yang menjunjung tinggi toleransi umat beragama, kita wajib menghormati wihara sebagai tempat ibadah dan menaati peraturan yang ada.
Pasar Ekstrim
Berkunjung ke pasar ekstrim ini adalah untuk menjawab rasa penasaran saya. Pas masuk lokasi pasar yang bernama asli “Pasar Beriman Kota Tomohon” ini, saya melihatnya sama saja dengan pasar tradisional yang ada di Makassar. Menjual aneka kebutuhan sehari-hari. Sayur, buah, perlengkapan dapur, seperti layaknya pasar tradisional.
Kemudian saya melewati penjual ayam. Di belakangnya ada yang jualan daging. Saya pikir itu daging sapi.
Ternyata dari bentuk kepalanya, saya jadi tau kalau itu daging bab 1. Di sebelahnya ada seorang bapak yang sedang mencuci beberapa ekor hewan di depannya. Ada pula saya temui adegan menguliti kulit kelelawar dan melepas sayap dari badan kelelawar.
Ternyata pasar ini ramai dikunjungi tak hanya oleh masyarakat yang hendak membeli, tapi juga wisatawan yang datang hanya untuk sekadar melihat seberapa ekstrim pasar ekstrim ini.
Baca Juga: Eksplor Tana Toraja
Bukit Doa
Memasuki kawasan Bukit Doa, saya jadi ingat Kebun Raya Bogor. Hamparan rumput hijau, deretan pohon yang rapi di kiri kanan jalan masuk, mengantarkan saya ke lokasi Bukit Doa Tomohon yang menyambut dengan suasana sejuk khas pegunungan.
Baca Juga: Pantai Ide Sorowako
Sayangnya pas datang ke sini, cuaca mendung jadi gak dapat view gunung Lokon dari Bukit Doa karena tertutup awan. Tak berapa lama di sini, tiba-tiba hujan. Akhirnya kami berteduh dulu, sembari minum teh hangat dan ngemil pisang goroho.
Nah, dari ketujuh destinasi wisata ini, mana yang paling menarik untuk teman-teman kunjungi? Atau teman-teman punya rekomendasi obyek wisata favorit di Manado? Sharing yuk!
Kalau mau memilih taksi, antreannya juga mengular. Padahal ketika baru turun dari pesawat, bawaannya udah pengen santai, duduk di mobil yang mengantar ke titik tujuan. Sementara ketika booking kamar hotel, gak semua hotel menyiapkan airport shuttle. Untungnya sekarang udah ada fasilitas airport transfer, transportasi dari dan ke bandara di aplikasi pemesanan tiket online yang bisa dipesan jauh-jauh hari sebelum penerbangan. Nah pas ke Manado kemarin, saya manfaatkan kemudahan ini.
Udah gak ada lagi cerita kebingungan saat nyampe bandara, berkat kemudahan ini. Nah ketika di Manado kemarin, saya memesan transportasi bandara melalui aplikasi yang ada dalam genggaman saya. Hemat waktu, bebas rasa cemas, dan hemat di dompet juga. Hehehe..
Ketika teman-teman datang ke Manado, selain mengeksplor 5B, ternyata ada 7 destinasi wisata lain yang juga wajib dieksplor saat berkunjung ke Sulawesi Utara.
Danau Linouw
Danau Linouw adalah danau vulkanik Destinasi yang terletak di Kota Tomohon. Lokasinya sekitar 30 kilometer dari Kota Manado dan butuh waktu sekira satu setengah jam perjalanan darat dari Kota Manado.
Danau Linouw ini adalah salah satu destinasi wisata yang direkomendasikan ketika berkunjung ke kota Tomohon. Aroma sulfur/belerang mulai tercium sejak melalui pemukiman warga yang berjarak beberapa kilometer sebelum masuk lokasi danau. Saat tiba di pinggir Danau Linouw, kami disuguhi pilihan, hendak mengeksplor danau Linouw dari bagian depan atau bagian belakang. Ternyata ada dua pintu masuk yang bisa dipilih. Yang lebih banyak dikunjungi wisatawan adalah lokasi depan danau. Saat berkunjung ke sini, saya memilih masuk dari arah bagian belakang danau. Setiba di lokasi, saya disuguhi keindahan dan pesona danau Linouw yang manggil-manggil untuk diabadikan dengan kamera smartphone di genggaman saya.
Di danau ini, katanya warna airnya bisa berubah-ubah. Kadang-kadang warnanya hijau, biru, dan merah kecokelatan. Perubahan warna danau ini terjadi karena unsur belerang yang tertimbun di dalam danau dan pantulan sinar matahari. Saat saya di sana, danaunya berwarna hijau.
Baca Juga: Santorini di Bulukumba, Sulawesi Selatan
Benteng Moraya
Moraya artinya genangan darah. Benteng Moraya ini adalah tempat bersejarah di pinggir Danau Tondano. Lokasi ini menjadi tempat pertahanan pasukan Minahasa ketika berperang melawan penjajah. Tiba di lokasi ini, saya disuguhi sejuknya udara dan hamparan sawah di sekeliling benteng.
Untuk menuntaskan penasaran, kita bisa naik ke menara berlantai empat atau sekadar mengamati tonggak-tonggak besar yang dipancangkan di belakang tulisan Benteng Moraya berwarna merah. Tonggak ini dilengkapi relief bergambar yang berkisah tentang sejarah perang Tondano.
Baca Juga: Pirates Coffee, Kafe Outdoor Nuansa Berkemah di Bajoe
Danau Tondano
Tak jauh dari Benteng Moraya, tibalah saya di Danau Tondano yang merupakan danau terluas di Provinsi Sulawesi Utara. Di ujung danau tampak seperti lukisan pegunungan, Maha Karya Sang Maha Pencipta. Tiba di sini tepat jam makan siang, tanpa pikir panjang saya menikmati suasana danau Tondano sembari menyantap aneka menu makanan khas Tondano.
Ikan mas bakar, perkedel nike, ikan payangka goreng, cakalang tumis rica dan sayur bunga pepaya. Sate Kolombi juga merupakan salah satu yang khas di Tondano. Kolombi adalah sejenis siput yang banyak hidup di Tondano. Makan di Danau Tondano gak bikin kantong bolong, kok! Foto makanannya mana? Ludes sebelum sempat diabadikan, saking laparnya hahahaha..
Puncak Rurukan
Bacarlota? |
Vihara Buddhayana
Vihara Buddhayana ini selain digunakan sebagai tempat ibadah umat Buddha, juga menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi di Tomohon. Di hadapan wihara, pemandangan Gunung Lokon terbentang.
Walaupun vihara ini dibuka untuk umum tapi sebagai wisatawan yang menjunjung tinggi toleransi umat beragama, kita wajib menghormati wihara sebagai tempat ibadah dan menaati peraturan yang ada.
Pasar Ekstrim
Berkunjung ke pasar ekstrim ini adalah untuk menjawab rasa penasaran saya. Pas masuk lokasi pasar yang bernama asli “Pasar Beriman Kota Tomohon” ini, saya melihatnya sama saja dengan pasar tradisional yang ada di Makassar. Menjual aneka kebutuhan sehari-hari. Sayur, buah, perlengkapan dapur, seperti layaknya pasar tradisional.
Kemudian saya melewati penjual ayam. Di belakangnya ada yang jualan daging. Saya pikir itu daging sapi.
Ternyata dari bentuk kepalanya, saya jadi tau kalau itu daging bab 1. Di sebelahnya ada seorang bapak yang sedang mencuci beberapa ekor hewan di depannya. Ada pula saya temui adegan menguliti kulit kelelawar dan melepas sayap dari badan kelelawar.
Ternyata pasar ini ramai dikunjungi tak hanya oleh masyarakat yang hendak membeli, tapi juga wisatawan yang datang hanya untuk sekadar melihat seberapa ekstrim pasar ekstrim ini.
Baca Juga: Eksplor Tana Toraja
Bukit Doa
Memasuki kawasan Bukit Doa, saya jadi ingat Kebun Raya Bogor. Hamparan rumput hijau, deretan pohon yang rapi di kiri kanan jalan masuk, mengantarkan saya ke lokasi Bukit Doa Tomohon yang menyambut dengan suasana sejuk khas pegunungan.
Baca Juga: Pantai Ide Sorowako
Sayangnya pas datang ke sini, cuaca mendung jadi gak dapat view gunung Lokon dari Bukit Doa karena tertutup awan. Tak berapa lama di sini, tiba-tiba hujan. Akhirnya kami berteduh dulu, sembari minum teh hangat dan ngemil pisang goroho.
Nah, dari ketujuh destinasi wisata ini, mana yang paling menarik untuk teman-teman kunjungi? Atau teman-teman punya rekomendasi obyek wisata favorit di Manado? Sharing yuk!
Belum pernah menginjakkan kaki di Manado mbak, penasaran banget sih apalagi ke pasar ekstrim Tomohon yang terkenal itu, walaupun entah pas ke sana kuat apa nggak lihatnya hehe. Semoga bisa ke Manado tahun 2019. Aamiin.
ReplyDeleteHarus siap dengan aroma amis dan pemandangan aneka hewan ini Mba. Saya mual juga pas ke sana, tapi ditahan-tahan hehe
Deletejadi ingat pernah bawa tour 100 orang ke Manado. Sekarang tambah bagus juga tempatnya. Sempat ke tempat pabrik kue mba?
ReplyDeleteWaktu ke Manado saya ada kunjungan kerja ke Perusahaan biskuit, perusahaan galon dan perusahaan springbed. Adakah rekomendasi pabrik kue yang wajib dikunjungi di sana Mba?
DeleteLihat itu hewan-hewan yang sudah berdarah-darah di pasar, jadi mual ewh...
ReplyDeleteBtw saya belum pernah ke Manado. Kampung halamannya Omaku.
Pengen deh, ketemu keluarga-keluarga Omaku di sana. Tapi belum tau kapan...
Pas sampe sana, saya juga mual kak. Tapi ditahan-tahan karena sempat ngobrol juga sama penjual di sana. Mereka ternyata sudah biasa didatangi wisatawan yang hanya mau liat-liat bagaimana pasar ekstrim itu.
DeleteNda mual ko itu Ndy lihat anjing yang ditumpuk begitu? Hahaha
ReplyDeleteKalau saya mungkin nda tahan ma
Ditahan-tahan, Daeng. Sambil ngobrol-ngobrol juga sama penjual di pasar ekstrim.
DeleteSelain objek wisatanya Manado juga terkenal dengan gadis-gadis cantik dan ramah-ramah. Jadi pemandangannya dapat, cewek-ceweknya bisa dapat juga. hehe dari beberapa tempat di atas, jadi peneasaran deh pengen pergi ke bukit doa..
ReplyDeleteBukit doa tempatnya sejuk, Daeng. Recommended untuk destinasi wisata yang berbeda di Manado..
DeletePadahal dekatmi dari Tomohon juga. setelah dari danau linow ada sentra tenun yang banyak menjual kain khas manado. Pernahka bawa ibu-ibu kesitu, banyak sekali dia borong
ReplyDeleteWah saya gak ke sentra tenun itu, Daeng. Mudah-mudahan ada rezeki ke sana lagi. Bisa eksplor wisata yang lain..
DeleteManado, pernah hampir tinggal di sana, tapi sampai sekarang malah belum pernah menginjakkan kaki ke kota itu. Manado masih tersimpan sebagai salah satu kota yang wajib saya kunjungi. Makasih Mbak untuk rekomendasi destinasinya.
ReplyDeleteTerimakasih juga ya Mas, sudah berkunjung ke blog saya. Hihi..
DeleteMudah-mudahan suatu hari, bisa ada kesempatan berkunjung ke sana. Aamiin
Wuah, keren-keren, ya Ndy tempat-tempatnya. Saya suka membaca tulisannya, detail ki 😍
ReplyDeleteSayangnya foto makanannya ndak ada 😁
Saking semangatnya jalan-jalan kak, pas jadwal makan, langsung ludes makanannya. Lupa mi foto-foto hihihi..
DeletePenasaran mau ke menado, siapa tau suami ada tugas dinas ke sana pengen ikutt, liat pasar ekstrem tapi eh janganmi deh takut ka hihihi liat dari blognya kak indy mi saja.. hahaha
ReplyDeletedeh kak sedihku itu pasar ekstim huahhh T___T gak pengenku liat
ReplyDeletemanado memang di kenal itunya di' pasarnya
siapa2 yang beli itu kak ?
bukan ji pedagang makanan ? T___T
Waktu ke Tomohon ga masuk ke pasar ekstrimnya hahahah kugak kuat. Saya malah penasaran mau ke Tomohon pas festival bunga, pasti seruuu
ReplyDeleteJalan-jalan ke Sulawesi Utara sepertinya ndak sah kalau belum ke Pasar Ekstrim ini di'. Hahahha..
ReplyDeleteBeraninya tawwa Kak Ndy. Saya sendiri ndak yakin, bisa sanggup atau tidak ke Pasar Ekstrim itu. Antara takut atau mual lihat hewan-hewan di atas. Wkwkkwk