Suasana hectic malam itu. Seorang paman saya harus dirawat di rumah sakit di Makassar karena gejala stroke. Setelah dilakukan observasi di Instalasi Gawat Darurat, dokter memutuskan bahwa paman saya harus mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU. Sebelum pindah ke ICU, Istri yang setia mendampinginya di sisi tempat tidur di IGD, tampak dipenuhi rasa gelisah. Betapa tidak, anak-anak mereka masih kecil. Saya sangat paham, jika mala mini mereka menginap di rumah sakit, bagaimana dengan anak-anak mereka yang masih kecil. Beberapa kali perempuan berjilbab itu menelepon ke sanak saudara di Bone, untuk mengabarkan berita kurang mengenakkan ini.
Untunglah ada kakak ipar dari paman saya dari Bone yang datang ke Makassar, menemani sepupu saya selama ayah mereka dirawat di rumah sakit. Namun ternyata ini belum sepenuhnya menyelesaikan masalah. Tante yang datang dari Bone ini sudah berumur 50an tahun. Beliau lincah, tapi kurang memanfaatkan teknologi untuk membantu kebutuhan sehari-harinya. Yaa, mungkin karena di Bone masih belum seramai Makassar. Oiya, Tante saya juga tidak bisa membawa kendaraan sendiri.
Suatu pagi, saya baru tiba di kantor. Beliau menelepon saya karena bingung bagaimana mengantarkan fotokopi kartu keluarga untuk kelengkapan dokumen yang diminta pihak RS dan ramuan herbal yang sudah ia buat untuk Paman saya di rumah sakit. Jarak rumahnya di daerah Tamalanrea ke rumah sakit di daerah Maricaya, terbilang cukup jauh. Nah lokasi kantor saya yang di Sudiang, lebih jauh lagi kalau harus mengantar ramuan herbal itu ke rumah sakit. Tapi saya tentu tak habis akal. Saya cukup meminta bantuan kirim barang dengan menggunakan GrabExpress dari aplikasi Grab di smartphone saya. Agar memudahkan, ongkirnya saya bayar menggunakan OVO. Selain lebih murah, Tante saya juga gak perlu repot-repot menyiapkan uang cash untuk Abang Grab. Alhamdulillah, gak sampai 30 menit, dokumen dan ramuan herbal itu sudah bisa diberikan ke paman saya yang sedang sakit.
Nah kemudahan lain, ketika menggunakan jasa Grabcar atau Grabbike, saya bisa top up ovo langsung dari driver, tanpa biaya admin. Gak harus ke atm atau internet banking.
|
Bang, aku top up ovo ya Bang! |
Kemudahan seperti ini membantu banget untuk saya yang takut bawa kendaraan sendiri. Dulu, ke mana-mana serba bingung. Nelepon taksi konvensional, butuh pulsa yang banyak dan waktu menunggu yang kadang tak jelas berapa lama. Kalau mau menggunakan angkot, saya harus naik bentor dulu menuju jalan raya yang menjadi jalur yang dilalui angkot. Kalau sendiri, mungkin pergerakan saya masih bisa lebih cepat. Tapi kalau bawa anak, bisa kebayang rempongnya dong yaa..
Untung saja beberapa tahun terakhir ini, ada aplikasi Grab yang setia menemani saya ke mana-mana. Aplikasi yang user friendly, memudahkan pengguna untuk order dengan beberapa klik saja. Saya bisa tau posisi driver udah sampai mana, ketika jalan menuju lokasi saya. Kalau si Abang Grab salah jalan, saya bisa mengarahkannya di fitur chat. Saya bukan gak pernah dikecewakan oleh Abang Grab. Tapi setiap ada masalah dengan driver, saya bisa dengan mudah melaporkan kejadian yang saya alami ke manajemen Grab dan mendapat respon positif. Ini yang membuat saya makin betah menggunakan Grab.
Saya ingat, dulu suami selalu meminta saya untuk kembali berani membawa kendaraan di jalan raya. Waktu di Jakarta, saya lebih berani naik angkot dan busway ketimbang bawa kendaraan sendiri. Nah, sekarang ada Grab, segala drama kehidupan, bisa terselesaikan dengan cepat dan tepat. Abang Grab yang silih berganti nganterin saya ke mana-mana, juga asik jadi temen ngobrol sepanjang perjalanan. Berkat ngobrol-ngobrol dengan seorang abang Grab, Saya jadi tau kalau ternyata di wilayah Sudiang, Abang-abang Grab ini tergabung dalam Komunitas Lintas Sudiang. Mereka sering ngumpul juga ternyata, untuk saling support dan sharing sesama abang Grab. Keren ya!
Dari sisi ekonomi, saya merasa lebih untung setiap menggunakan Grab karena tiap hari saya bisa menikmati aneka promo. Promo diskon naik GrabCar atau GrabBike, promo hemat beli jajan dengan GrabFood, dan promo kirim barang menggunakan GrabExpress, gak bikin dompet bolong. Apalagi kalau menggunakan OVO. Bayarnya gak pakai ribet, diskonnya selalu besar. Apalagi sejak jadi member platinum. Rewards dari Grab semakin banyak dan pesanan saya jadi lebih diprioritaskan.
Eh iya, bahas diskon, saya beberapa hari ini kembali dimanjakan dengan promo diskon 70% untuk seluruh fitur Grab. Promo ini sebagai hadiah dan ungkapan terima kasih untuk seluruh pengguna, karena Grab ternyata sudah meraih prestasi menjadi Decacorn pertama di Asia Tenggara!
Buat yang belum ngeh apa itu Decacorn, sebutan untuk startup yang nilainya lebih dari US$10 miliar. Nah kalau beberapa waktu lalu lagi ngehits istilah unicorn, nah Decacorn ini 10 kali lipat lebih besar dari pada Unicorn. Grab makin keren ya! Semoga Grab terus meningkatkan layanannya, terus menjadi sahabat baik bagi para mitra, merchant dan pengguna.